Langsung ke konten utama

Kesehatan Dalam Perspektif Islam



TUGAS UJIAN TENGAH SEMESTER
MAKALAH FIQIH FARMASI
KESEHATAN DALAM PERSPEKTIF ISLAM

Dosen pengampu:
Nofriyanto, M. Ag





Disusun oleh:
Desta Astarina Saputri Toasa
NIM: 352014710955

PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS DARUSSALAM GONTOR
NGAWI
2019


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................. i
DAFTAR ISI ........................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
       A.   Latar belakang ............................................................................ 1
       B.    Rumusan masalah ...................................................................... 2
       D.   Tujuan....................................................................................... .. t2
BAB II PEMBAHASAN
       A.    Pengertian kesehatan dalam berbagai disiplin ilmu.................... 3
1.      Menurut Kamus Besar........................................................  3
2.      Menurut World Health Organization................................... 3
3.      Menurut UU No. 23 tahun 1992.......................................... 3
B.     Kesehatan dalam perspektif Islam.............................................. 3
C.     Cara menjaga kesehatan dalam konteks Islam ........................... 6
1.      Kesehatan jasmani................................................................ 6
2.      Kesehatan rohani.................................................................. 7
3.      Kesehatan sosial................................................................... 9
D.    Kondisi tempat tinggal dan lingkungan yang sehat.................... 9
BAB III PENUTUP
       A.   Kesimpulan ................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 12




BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar belakang
Islam menaruh perhatian yang besar terhadap dunia kesehatan karena kesehatan merupakan modal utama untuk bekerja, beribadah dan melaksanakan aktivitas lainnya. Ajaran Islam yang selalu menekankan agar setiap orang memakan makanan yang baik dan halal menunjukkan apresiasi Islam terhadap kesehatan, sebab makanan merupakan salah satu penentu sehat tidaknya seseorang. Sebagaimana Firman Allah yang terdapat dalam surah Al-Baqarah ayat 168; yang artinya; “Wahai manusia! Makanlah dari makanan yang halal dan baik yang terdapat di bumi. Dan janganlah kamu mengikuti lankah-langkah setan. Sungguh setan itu musuh yang nyata bagimu” (Q.S. Al-Baqarah; 168).
Anjuran Islam untuk menjaga kebersihan juga menunjukkan obsesi Islam agar  terwujudnya kesehatan pada masyarakat, sebab kebersihan pangkal kesehatan dan kebersihan di pandang sebagai bagian dari iman. Itu sebabnya ajaran Islam sangat melarang pola hidup yang mengabaikan kebersihan, seperti buang kotoran dan sampah sembarangan, membuang sampah dan limbah di sungai atau sumur yang airnya tidak mengalir dan sejenisnya, dan Islam sangat menekankan Kesulian atau Al-thaharah yaitu kebersihan atau kesulitan lahir dan batin dengan hidup bersih, maka kesehatan akan semakin terjaga, sebab selain bersumber dari perut sendiri, penyakit sering kali berasal dari lingkungan yang kotor
Islam merupakan agama Allah yang benar. Islam memiliki aturan dan tuntunan yang bersifat komprehensif,  harmonis, jelas dan logis. Salah satu kelebihan islam adalah perihal prespektif Islam dalam mengajarkan kesehatan bagi seluruh umat manusia diseluruh penjuru dunia.
Ada begitu banyak ilmu kesehatan yang dapat kita kaji dari prespektif agama Islam. Sehingga perlu adanya pengkajian ilmu kesehatan dari Al-Qur’an dan Hadist agar kita dapat meningkatkan derajat kesehatan dengan berbagai pencegahan ataupun pengobatan yang sesuai dengan syariat Islam dan sunnah.




B.       Rumusan masalah
Adapun yang menjadi fokus permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini yaitu:
1.      Apa pengertian kesehatan dalam berbagai disiplin ilmu?
2.      Bagaimana pandangan islam mengenai kesehatan?
3.      Bagaimana cara memelihara kesehatan dalam konteks Islam?
4.      Bagaimana kondisi lingkungan yang baik dan sehat dalam Islam?
C.       Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.      Mengetahui pengertian kesehatan dalam berbagai disiplin ilmu
2.      Mengetahui secara umum pandangan islam mengenai kesehatan
3.      Mengetahui cara memelihara kesehatan dalam konteks Islam
4.      Mengetahui kondisi rumah dan lingkungan yang baik dan sehat dalam Islam


BAB II
PEMBAHASAN
A.      Pengertian kesehatan dalam berbagai disiplin ilmu
1.      Menurut Kamus Besar
Dalam kamus besar bahasa Indonesia kata sehat diartikan sebagai keadaan baik segenap badan serta bagian-bagiannya bebas dari sakit. Kata sehat sendiri dalam penggunaannya sering dihubungkan dengan kata afiat, yang akhirnya menjadi sehat wal afiat. Afiat dapat diartikan sehat dan kuat.
2.      Menurut batasan World Health Organization (WHO)
Sehat menurut batasan World Health Organization (WHO) adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
3.      Menurut Dalam UU No. 23 tahun 1992.
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Dalam hal ini, maka kesehatan harus di lihat dari sebagai satu kesatuan yang utuh terdiri dari unsur-unsur fisik, mental, dan sosial, serta didalamnya kesehatan jiwa yang merupakan bagian integral kesehatan (Mufid, Ahmad Syafi’i, 2000).
Dalam pengertian yang paling luas. Sehat merupakan suatu keadaan yang dinamis dimana individu dapat menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungan internal (psikologis, intelektual, spiritual, dan penyakit) dan eksternal (lingkungan fisik, sosial, dan ekonomi) dalam mempertahankan kesehatannya. Sehingga sehat merupakan keadaan yang tidak hanya terbebas dari penyakit namun juga meliputi seluruh aspek kebutuhan manusia yang meliputi aspek fisik, emosi, sosial, dan spiritual.
B.       Kesehatan menurut pandangan Islam
Ada dua istilah yang digunakan Islam untuk menunjuk kepada kesehatan, yaitu istilah shihhah dan afiah, bahkan dalam banyak hadits ditemukan banyak doa yang mengandung permohonan afiah di samping shihhah. Perbedaan makna kedua kata ini Secara gramatikal kata shihhah lebih bersifat fisik = biologis, sementara makna afiah merupakan kesehatan yang bersifat mental = psikologis. Mata yang sehat adalah mata yang dapat memandang atau melihat benda-benda empiris. Sedangkan mata yang afiah adalah mata yang hanya melihat hal-hal yang mubah dan bermanfaat. Orang yang sehat adalah orang yang memiliki kondisi tubuh yang segar, normal, dan seluruh anggota badan yang bekerja dengan baik. Sedangkan orang yang afiah adalah orang yang memiliki ketenangan batin atau jiwa. Maknanya lebih berorientasi psikologis. K esimpulan ini diperkuat oleh redaksi Al-Qur’an sendiri yang menyebut perintah makan sebanyak 27 kali dalam berbagai bentuk dan konteksnya dengan senantiasa menekankan salah satu dari dua sifat halal dan thayyib (baik dan bergizi). Bahkan terdapat 4 ayat yang menggabungkan keduanya.
Dengan demikian, maka kesehatan yang dimaksud Islam adalah kesehatan fisik = biologis sekaligus kesehatan mental = psikologis. Dalam perspekif Ilmu kesehatan, dikenal juga ada beberapa bentuk kesehatan. Di antaranya kesehatan fisiologis, psikologis, dan sosial masyarakat. Bahkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) merumuskan kesehatan sebagai ketahanan jasmaniah, ruhaniah, dan sosial yang dimiliki manusia sebagai karunia Allah SWT yang wajib disyukuri dengan cara mengamalkan, memelihara, dan mengembangkannya. Ada banyak dalil yang mengilustrasikan sekaligus menegaskan tentang kebutuhan manusia kepada ketiga bentuk kesehatan di atas.
Berkaitan dengan kesehatan fisik Allah SWT berfirman: “Allah senang kepada orang yang bertaubat dan membersihkan diri.” (Q.S Al-Baqarah: 222). Kata taubat dalam ayat ini dapat diartikan kesehatan mental. Sedangkan kata kebersihan mendatangkan kesehatan fisik. Selain itu, berkaitan dengan kesehatan mental dan fisiologis Allah SWT menjelaskan: “Pada hari harta dan anak tidak berguna, (tetapi yang berguna tiada lain) kecuali yang datang kepada Allah dengan hati yang sehat.” (Q.S Asy-Syu’ara: 88-89). Berkaitan dengan ayat diatas Rasulullah mengisyaratkan dengan jelas masalah pentingnya memperhatikan kesehatan mental, termasuk tindakan orang tua yang dapat mempengaruhi kepribadian dan perkembangan mental anak (Muhsin, 2012).
Kesehatan merupakan salah satu nikmat Allah yang harus selalu disyukuri, bagi seorang mukmin, kesehatan merupakan rahmat dan nikmat yang tak terhingga nilainya. Islam merupakan agama penuh rahmat. Setiap ajarannya mengandung nilai-nilai yang universal dan transdental. Tujuan Islam mengajarkan hidup yang bersih dan sehat tiada lain untuk menciptakan individu dan masyarakat yang sehat jasmani, rohani, dan sosial sehingga umat manusia mampu menjadi umat yang pilihan
Dalam Islam, diakatakan sehat apabila memenuhi tiga unsur, yaitu kesehatan jasmani, kesehatan rohani dan kesehatan sosial. Kesehatan jasmani merupakan bentuk dari keseimbangan manusia dengan alam. Kesehatan rohani di mana ada keseimbangan dan hubungan yang baik secara piritual antara pencipta yang di wujudkan dari aktivitas makhluk dalam memenuhi semua perintah sang khalik. Terakhir adalah kesehatan sosial,  kesehatan yang bersifat psikilogis dimana ada keharmonisan antara seorang individu dengan individu lain maupun dengan sistem yang berlaku pada sebuah tatanan masyarakat. Bila ketiga unsur ini terpenuhi maka akan tercipta suatu keadaan baik fisik, mental, maupun spiritual yang produktif dan sempurna untuk menjalankan aktivitas kemakhlukan.
Islam dan seluruh ajarannya, memberikan pandangan yang tegas mengenai kesehatan. Kesehatan bukan hanya anjuran tetapi juga merupakan kewajiban. Semua ibadah-ibadah dalam Islam mengandung ajaran tentang pentingnya menjaga kesehatan. Karena penelitian terbaru mengungkapkan bahwaa suatu kondisi akan dikatakan sehat bila lingkungan di sekitarnya bersih.    Oleh karena itu, Rasulullah SAW mengatakan: “kebersihan sebagian dari pada iman” (Nata, Abudin, 2004).
Selain itu, kesehatan merupakan salah satu hak bagi tubuh manusia demikian sabda Nabi Muhammad SAW. Kesehatan merupakan hak asasi manusia,  sesuatu yang sesuai dengan fitrah manusia. Maka islam menegaskan untuk istiqomah dalam menegakkan agama Islam yaitu dengan melaksanakan perintah-perintah Allah dan meninggalkan segala larangannya. Allah SWT berfirman: “Wahai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh-penyembuh bagi penyakit-penyakit yang berada dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orangnya yang beriman” Q.S Yunus: 57).
Imam al-Syatibhi dalam kitabnya fi Ushul al-Ahkam, mengatakan bahwa tujuan kehadiran agama islam dalam rangka menjaga agama, jiwa, akal, jasmani, harta dan keturunan. Setiap usaha dalam rangka memenuhi lima hal tersebut, walaupun tidak disebutkan dalam al-Qur’an dan As-sunah dapat dibenarkan dalam ajaran islam guna melaksanakan lima tujuan islam tersebut maka kesehatan memegang peranan penting. Tanpa adanya kondisi sehat dalam badan maka berbagai upaya untung memenuhi kewajiban pokok akan sulit dilaksanakan. Oleh karena itu, islam menekankan dan mengajarkan akan pentingnya kesehatan. Dengan demikian kita dapat kita mengatakan bahwa kesehatan merupakan modal pokok dan utama dalam mencapai tujuan agama. Sehingga islam memberikan petunjuk yang jelas dan utuh, koperhensif dan integrated tentang cara-cara memelihara kesehatan.

C.      Cara menjaga kesehatan dalam konteks Islam
Nabi Muhammad SAW mengajarkan kepada umatnya mengenai kesehatan, tidak sedikit dari ucapannya mengandung unsur medis yang mutakhir. Dari ajaran beliau mengenai perihal orang sakit ialah:
1.      Perintah untuk berobat. Kewajiban bagi setiap muslim yang sakit untuk berobat.
2.      Setiap penyakit ada obatnya Seperti:
1)      Karantina penyakit, Nabi bersabda: “Jauhkanlah dirimu sejauh satu atau dua tombak dari orang yang berpenyakit lepra.”
2)      Islam juga mengajarkan prinsip-prinsip dasar dalam penanggulangan berbagai penyakit infeksi yang membahayakan masyarakat. Sabda Nabi yang berbunyi: “Jangan engkaulah masuk ke dalam suatu daerah yang sedang terjangkit wabah, dan bila dirimu berada di dalamnya  janganlah pergi meninggalkannya” (Aljauiziyah, Ibn Al-qayim, 1999)
Kesehatan merupakan hal yang mutlak dalam menjalani aktivitas kehidupan manusia, bila tubuh manusia dalam keadaan sehat mereka bisa melakukan aktivitas ibadah (hubungan manusia dengan Tuhannya), aktivitas sosial (hubungan manusia dengan manusia), serta aktivitas dunia (hubungan manusia dengan alam). Oleh karena itu dibutuhkanlah metode untuk menjaga kesehatan manusia. Allah memberikan  petunjuk melalui perantara Nabi Muhammad dengan segala aktivitas dan ucapannya yang telah di rancang sedemikian rupa untuk bisa diikuti manusia secara utuh. Beberapa bentuk menjaga kesehatan, antara lain:
1.      Kesehatan jasmani
Manusia adalah makhluk yang selalu ingin memenuhi seluruh kebutuhannya, keinginan manusia yang tidak terbatas kadang membuat manusia menjadi rakus. Makan berlebih, pola hidup yang tidak baik, penggundulan hutan untuk bahan bangunan, eksploitasi laut yang tidak bertanggung  jawab, semuanya itu akan membuat keseimbangan alam terganggu.  Disadari maupun tidak, manusia merupakan bagian dari alam. Dengan demikian dapat kita simpulkan bahwa kesehatan  jasmani berhubungan dengan alam. Nabi Muhammad SAW pernah bersabda “Sesungguhnya badanmu mempunyai hak atas dirimu”.
Kesehatan fisik merupakan keadaan yang sangat penting dalam mendukung aktivitas lainnya. Hal ini disebabkan karena perintah Allah pada manusia banyak yang berupa aktivitas fisik yang memerlukan kondisi yang prima seperti shalat, puasa, ibadah haji dan ibadah lainnya. Ajaran Islam untuk menjaga kesehatan fisik terlihat dalam beberapa perintah Allah, seperti shalat yang mampu meregangkan otot. Karena setiap gerakan shalat seperti mempunyai kunci tubuh, sehingga sendi-sendi bisa lentur dan menyehatkan. Wudhu yang menurut penelitian bisa merangsang saraf'-saraf pada daerah yang terusap air wudhu, puasa yang menyehatkan, ibadah haji yang merupakan puncak dari ibadah yang membuat tubuh kuat karena rukun-rukunnya yang melatih kondisi stamina tubuh.
Islam yang sangat mementingkan kesehatan jasmani dan fisik yang dilakukan dengan cara menjaga kebersihan, olahraga, menjaga asupan makanan, dan sholat teratur, semuanya terintegrasi dalam setiap aktivitas ibadah. Hal ini agar menjadi kebiasaan yang tidak disadari untuk umat Islam dan merupakan bentuk pendidikan dari Allah SWT.
2.      Kesehatan rohani
Pemeliharaan sangatlah dianjurkan Allah SWT, oleh karena itu ada beberapa cara pemeliharaan kesehatan rohani, yaitu dengan:
1)      Berolahraga
Berolahraga dapat membuat tubuh kita lebih sehat dan kuat. Jenis olahraga yang dapat dilakukan bseperti: memanah, berenang, dan berkuda. Lalu shalat, gerakan shalat juga merupakan olahraga. Islam menegaskan pentingnya olahraga untuk menciptakan generasi Rabbani yang kuat dan sehat, Oleh karenanya, Islam menyeru setiap muslim untuk mengajarkan anak-anaknya berolahraga, karena Allah Swt mencintai mu’min yang kuat. Dalam sebuah Hadits diriwayatkan: “Allah lebih mencintai mu’min yang kuat daripada mu’min yang lemah“. (HR.Muslim).
2)      Puasa (shaum)
Merupakan kegiatan menahan diri dari lapar dan dahaga, serta menahan hawa nafsu, amarah dan melatih kesabaran (berpuasa). Shaum juga merupakan ibadah yang harus dilaksanakan oleh umat Islam dalam menegakkan agama Allah sesudah pernyataan imannya. Konsekuensi beriman antara lain melaksanakan perintah shaum. Sebagaimana firman Allah Swt: “Hai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kamu shaum”. (Al-baqarah: 183)
Namun, Allah Swt membolehkan orang yang sakit dan orang yang sedang bepergian untuk tidak shaum (puasa) demi menjaga kesehatan dan stamina tubuhnya. Sebagaimana firman Allah SWT.: “Dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya bershiam, sebanyak hari-hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain…)”. (Q.S. Al-baqarah : 185)
3)      Mengkonsumsi makanan yang halal
Makanan merupakan kebutuhan manusia untuk menghasilkan tenaga dan energi. Makanan-makanan yang diharamkan Allah Swt diterangkan jelas dalam Al Qur’an, sebagaimana Firman Allah SWT: “Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah”. (QS. Al Baqarah :173)
Setiap makanan yang diharamkan di dalam Al Qur’an ternyata saat ini memiliki argumentasi ilmiah yang dapat dibuktikan dengan ilmu pengetahuan. Makanan yang diharamkan dapat mengganggu kesehatan manusia, baik pengaruh buruk bagi kesehatan (kolesterol, racun) maupun mengandung berbagai penyakit yang membahayakan tubuh (Trichina, Salmonella, cacing pita, dll). Selain dari yang telah Allah haramkan, berarti yang tidak disebutkan halal untuk kita konsumsi dan bermanfaat bagi kesehatan kita karena sebagaimana Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya Allah Swt tidak akan menjadikan kesembuhan dengan sesuatu yang ia haramkan atasmu“. (H.R. Bukhari)
4)      Memelihara kondisi jiwa
Memelihara hak hidup secara terhormat memelihara jiwa dari segala macam ancaman, pembunuhan, penganiayaan dan sebagainya. Islam menjaga kemerdekaan berbuat, berpikir dan bertempat tinggal, Islam melindungi kebebasan berkreasi di lingkungan sosial yang terhormat dengan tidak melanggar hak orang lain.
Ungkapan hikmah kedua berbunyi: Sesungguhnya hati bias merasa bosan sebagaimana juga halnya dengan tubuh, maka berusahalah agar menghiburnya dengan hikmah yang indah-indah. Ungkapan hikmah yang ketiga berbunyi: Sesungguhnya hati dapat menerima dan menolak, maka pada saat dia menerima manfaatkanlah agar melakukan yang sunah-sunah dan saat dia menolak maka cukup melakukan yang fardhu saja.           
Ungkapan ketiga ini menunjukan bahwa hati atau jiwa tidak boleh diperintahkan secara paksa tetapi harus dilatih dan dibina secara bijaksana, sebagaimana ungkapan ini juga menunjukan bahwa dalam proses pendidikan dan pembelajaran persiapan mental ataupun kondisi spiritual harus benar-benar diperhatikan karena sangat menentukan hasil yang akan dicapai.
Menurut Prof Dr. Nasaruddin Umar M.A, Guru besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mengatakan di dalam manusia ada unsur jasad (jasadiyyah), unsur nyawa, dan unsur ruh yang dalam Al-Qur’an di sebut KHALAQAN AKBAR. Seseorang baru disebut manusia jika memiliki ke 3 unsur ini. Hubungan antara makhluk dengan Tuhannya akan berjalan baik bila sang makhluk menaati apa yang di perintahkan Allah, ciri-ciri jiwa yang sehat yang dalam Al-Qur’an di sebut Qalbun Salim, seperti hati yang selalu bertobat (At-takwa) hati yang selalu menjaga dari hal-hal keduniaan (Al-Zuhd), hati yang selalu ada manfaatnya (Al-Shumi), hati yang selalu butuh pertolongan Allah (Al-Faqir) (Nasarudin, 2010).
3.      Kesehatan sosial
Hidup bermasyarakat dalam arti yang seluas-luasnya adalah salah satu naluri manusia. Menurut Aristoteles menyebutkan manusia adalah zone Polition, yaitu manusia yang selalu membutuhkan kehadiran orang lain. oleh karena itulah dalam Islam di kenal istilah  ukhuwah (persaudaraan) yang akan mendatangkan muamalah (saling menguntungkan), hal ini memungkinkan rasa  persaudaraan lebih tinggi. Hal ini sesuai dengan surah Al-Hujurat ayat 13 yang menyatakan: “Wahai manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah maha mengetahui lagi maha mengenal. (Q.S Al-Hujurat: 13)
D.      Kondisi tempat tinggal dan lingkungan yang sehat
Tempat tinggal merupakan salah satu kebutuhan pokok dengan kata lain bersifat primer. Rumah merupakan tempat tinggal untuk berlindung menjalani kehidupan serta untuk berteduh panas, hujan ataupun badai. Namun rumah dapat menimbulkan beberapa risiko penyakit takibat bakteri termasuk bahaya radiasi dan pencemaran udara apabila kebersihannya tidak dijaga. Sedangkan rumah atau tempat tinggal yang bersih akan menciptakan kenyamanan dan kondisi rumah yang sekat sehingga orang yang ada di dalamnya pun terhindar dari segala bahaya penyakit. Dalam arti lain tempat tinggal merupakan bentuk bangunan untuk tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan keluarga. Maka dari itu, tinggal di rumah sehat, nyaman dan aman tentu adalah keinginan setiap orang bagi yang peduli akan kebersihan dan kesehatannya. Yang tentu harus sesuai dengan syarat-syarat kesehatan baik dari kondisi fisik, kimia, dan biologi di dalam rumah.
Secara umum pengertian rumah sehat itu adalah rumah yang dapat memenuhi kebutuhan rohani dan jasmani serta layak dijadikan sebagai tempat tinggal atau perlindungan dari pengaruh alam luar. Kebutuhan jasmani misalnya terpenuhi kebutuhan jasmani sperti membaca, menulis, istirahat dan lain-lain. Sedangkan kebutuhan rohani misalnya perlindungan terhadap penyakit, cuaca, angin dan sebagainya. Sebagaimana yang dianjurkan Nabi Muhammad SAW “Bersihkanlah rumah dan halaman rumahmu”.
Pentingnya lingkungan yang sehat ini telah dibuktikan WHO dengan penyelidikan-penyelidikan di seluruh dunia dimana didapatkan hasil bahwa: angka kematian (morality), angka perbandingan orang sakit (mobidity) yang tinggi dikarenakan lingkungan tempat tinggal yang buruk. Kondisi rumah atau tempat tinggal yang baik dan sehat sebagaimana tuntunan Nabi Muhammad SAW yaitu:
1.   Dapat melindungi penghuninya dari panas dan dingin.
2.   Dapat membatasi pandangan mata (tertutup).
3.   Dapat mencegah masuknya binatang melata (berbahaya)
4.   Tidak ada kekhawatiran rubuh karena berat ataupun rapuhnya.
5.   Tidak terlalu sempit dan tidak pula terlalu luas sehingga banyak ruangan yang tidak bermanfaat.
6.   Kamar mandi dibuat sedemikian rupa sehingga baunya tidak mengganggu penghuni lain. Serta sirkulasi udara yang cukup.
Selain rumah sebagai tempat tinggal, air yang memenuhi kebutuhan hidup juga harus diperhatikan sumbernya dan mengamati bau,warna, dan rasanya. Hal ini penting untuk menjaga kesehatan tubuh agar tercegah dari serangan bakteri yang tidak diharapkan akibat konsumsi ataupun penggunaan air yang buruk. Berdasarkan hal inilah Rasulullah melarang umatnya membuang kotoran ditempa-tempat sembarangan, seperti sumur, sungai, dan pantai. Dimana perintah-perintah Rasul ini memeiliki makna bahwa kebersihan dan kesehatan harus selalu dijaga agar terhindar dari berbagai infeksi dan wabah penyakit (Lamenta, Benjamin, 1989).
BAB III
PENUTUP
A.                Kesimpulan
Dalam Islam, diakatakan sehat apabila memenuhi tiga unsur, yaitu kesehatan jasmani (fisik), kesehatan rohani (mental) dan kesehatan sosial. Bila ketiga unsur ini terpenuhi maka akan tercipta suatu keadaan baik fisik, mental, maupun spiritual yang produktif dan sempurna untuk menjalankan aktivitas kemakhlukan.
Islam yang sangat mementingkan kesehatan jasmani dan fisik yang dilakukan dengan cara menjaga kebersihan, olahraga, menjaga asupan makanan, dan Ibadah teratur. Kesehatan rohani dapat dijaga dengan ibadah sholat, puasa, makan makanan yang halal, dan menjaga kondisi jiwa dengan selalu berdzikir kepada Allah serta memikirkan hal-hal yang positif. Kesehatan sosial dapat dijaga dengan menumbuhkan rasa ukhuwah (persaudaraan) antar sesama manusia sehingga tercipta muamalah yang saling menguntungkan pada semua orang.
Tempat tinggal merupakan salah satu kebutuhan pokok dengan kata lain bersifat primer. Rumah merupakan tempat berlindung memenuhi kebutuhan rohani dan jasmani serta dijadikan tempat perlindungan dari pengaruh alam luar. Kebersihan rumah adalah hal yang sangat penting karena tempat tinggal yang bersih akan menciptakan kenyamanan dan kondisi rumah yang sehat sehingga orang yang ada di dalamnya pun terhindar dari segala bahaya penyakit







DAFTAR PUSTAKA

Aljauziyah, Ibn Al-qayim. 1999. Terapi Penyakit Dengan Al-Qur’an dan As'sunah. Jakarta: Pustaka Amani.
Al-Qur’an Al-Karim
Lomenta, Benjamin. 1989. Buku Panduan Pelayanan Kesehatan. Bandung: EGC.
Mufid, Ahmad Syafi’i. dkk. 2000. Pendidikan Agama Islam Edisi 2. Jakarta: Yudhistira.
Muhsin Harianto, 2012. http://muhsinhar.staff.umy.ac.id/pandangan-islam-tentang-kesehatan/. Diakses pada tanggal 2 februari 2019. Pukul 06.30 WIB.
Nata, Abudin. 2004. Perspektif Islam Tentang pendidikan Kedoteran Paradigma Sehat. Jakarta: Yudhistira.
Umar, Nasarudin. 2010. Sakit Dalam Islam, Etika Kedokteran Islam Dan Kewajiban Daftar Muslim Terhadap Penderita Penyakit. Jakarta: UIN.





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah Droplet Countercurrent Chromatography

TUGAS MAKALAH DROPLET COUNTERCURRENT CHROMATOGRAPHY Dosen pengampu: Fitria susilowati., S.pd., M.sc Disusun oleh: Desta Astarina Saputri Toasa NIM: 35.2014.7.1.0955 PROGAM STUDI FARMASI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS DARUSSALAM GONTOR NGAWI 2018 BAB I PENDAHULUAN        I.             Latar belakang Kromatografi adalah suatu istilah umum yang digunakan untuk bermacam-macamteknik pemisahan yang didasarkan atas partisi sampel diantara suatu fasa gerakyang bisa berupa gas ataupun cair dan fasa diam yang juga bisa berupa cairanataupun suatu padatan. Penemu Kromatografi adalah Tswett yang pada tahun 1903,mencoba memisahkan pigmen-pigmen dari daun dengan menggunakan suatu kolomyang berisi kapur (CaSO4). lstilah kromatografi diciptakan oleh Tswett untukmelukiskan daerah-daerah yang berwarna bergerak kebawah kolom. Pada waktuyang hampir bersamaan, D.T. Day juga menggunakan kromatografi unt

On The Way Go Home

On The Way (otw) Go Home Masih seputar ceritaku about Briton International English School Kendari Setelah menyelesaikan jadwal masuk kelas bimbel English di Briton international English shcool, aku segera berjalan menuju angkot yang sedang menunggu para penumpang terakhirnya coz biasanya mulai jam 9 malam ke atas tuh angkot yang menuju arah rumahku udah jarang banget,,,that’s way aku gak pernah berleha-leha klo berjalan maklum setiap malam harus memburu angkot,, pokoknya setiap malam perjalananku sepeti ini kecuali ada kakak yang bisa menjemput klo gak ada yah harus selalu siap untuk naik angkot lagi  ,,klo ana sih gak khawatir yang penting berani aja tapi yang paling anehnya malah mama aku yang khawatir banget hihi,,aduh maklum lah anak cewek sendiri terakhir pula hmhm gimana gak mau khawatir coba,,ok kembai ke ceritanya !!! Alhamdulillah finally I found public transportation hmhm lelahnya harus berjalan tuk beberapa meter yah itung-itung buat olahragalah biar sehat hehe bt

I am Britoners

Ngobrol seputar BRITON International English School Kendari… All memories about Briton international English school Kendari Your success begins here you have brains in your head . You have feet in your shoes . You can steer yourself any direction you choose Dear kawan,,,, Mampu berbahasa inggris dengan baik serta mempunyai nilai tingkat TOEFL (test of English foreign language) yang sudah mencapai 550 ke atas merupakan dream (impian) orang banyak salah satunya adalah saya sendiri. Walaupun bisa dibilang sudah mempunyai pondasi berbahasa inggris yang baik yang telah didapatkan dari program pembelajaran maupun ekstarkulikuler yang ada dipondok modern Gontor, tapi semua itu tidak mengurangi niat saya untuk lebih menekuni a foreign language English dengan program course (kursus). kepercayaan terhadap hikmah yang ada dibalik sebuah ujian yang dihadirkan Allah serta rasa syukur yang tiada habisnya menjadikan hati serta pikiran ini   selalu berprasangka baik akan segala se